Ads: 468x60


Kamis, 04 Maret 2010

Sejarah Kungfu Kuil Shaolin Naga Putih


Yin & YangSejarah Kungfu Kuil Shaolin Naga Putih
Yin & Yang
SEJARAH KUNGFU SHAOLINSHE NAGA PUTIH
Berasal dari China Utara yang konon tahun 1930 bernama Shaolinshe Naga Hitam yang memiliki 8000an teknik yang mematikan. Perguruan tersebut sangat disegani dan ditakuti oleh kalangan aliran beladiri mana pun karena memiliki teknik yang telah teruji dan sangat mematikan. Bentuk mau pun pola jurus yang di miliki Perguruan Shaolinshe Naga Hitam merupakan jurus Shaolin yang sudah langka, yaitu aliran utara dan selatan.
Perguruan ini disebarkan ke Indonesia oleh Bhiksu She Han Giok, salah satu dari delapan Pendekar Shaolin terhebat kala itu. Selain untuk berdagang, Beliau masuk juga menyebarkan beladiri China. Tahun 1960 Beliau sampai di Malang, Jawa Timur, dan memutuskan untuk menetap di sana, tepatnya di Vihara Buddha Malang.
Di tempat tersebut, Beliau mengajarkan ilmu beladiri yang dikuasainya kepada anak dan kerabat-kerabatnya. Sistem pelatihan pada saat itu masih menggunakan metode kuno khas Shaolin yang terkenal sangat berat sehingga hanya lima orang murid saja yang bisa bertahan dan sampai meraih gelar master pada tahun 1985. Salah satu muridnya yang berbakat dan berhasil adalah Master Gatut Swardana, atau yang akrab disapa dengan Mas Dana,
Pada tahun 1970, perguruan ini telah berganti nama menjadi Perguruan Kungfu Shaolinshe Naga Putih (白龍少林寺功夫). Ini disebabkan karena kata “hitam” memiliki konotasi negatif di masyarakat dan kurang disukai sehingga dikhawatirkan akan menimbulkan persepsi nagatif. Namun demikian, maksud dan tujuan kata “hitam” sesungguhnya untuk menunjukkan teknik dan jurus yang sangat ampuh dan sulit ditandingi.
Bhiksu She Han Giok sendiri cukup dikenal oleh para praktisi beladiri setempat kala itu. Pada tahun 1971, Bhiksu She Han Giok sering dikunjungi oleh beberapa guru besar dan master dari beladiri Karate Inkai, tae kwon do, Karate Lemkari, Karate Kyokushinkaikan, dan Shorinji Kempo untuk belajad dan memperdalam teknik beladiri Shaolinshe.Tahun 1990, Perguruan Shaolinshe Naga Putih mulai dikembangkan sampai ke Jakarta oleh murid Bhiksu She Han Giok yang ketiga, yaitu Mas Dana. Cabang pertama perguruan ini, yaitu di Universitas Gunadharma. Kemudian dikembangkan lagi di beberapa perguruan tinggi di Jakarta, seperti UI, IISIP, Universitas Pancasila, Poiteknik UI, IKIP, dan AKIP. Perguruan ini juga telah diakui oleh PB Wushu Indonesia sebagai salah satu Beladiri China resmi di Indonesia. Atas dasar ini tanggal 28 Juli tahun 1990 dianggap sebagai kelahiran Perguruan Shaolinshe Naga Putih.
Tahun 2001, Perguruan Wushu-Kungfu Naga Putih melakukan restrukturisasi kepengurusan organisasi dan mengembangkan formula bisnis pelatihan beladiri untuk Satuan Pengamanan (satpam) perkantoran dan perhotelan. Walhasil, cabang perguruan ini bertambah, yaitu 12 Hotel Menteng Group dan Bank Mandiri Pusat.
Yin & YangTahun 2008, darah mudah masuk ke perguruan ini. Tongkat manajemen yang mulai stagnan kemudian diestafet ke pengurus baru. Namanya pun diganti menjadi Kungfu Shaolinshe Naga Putih.Pengembangan Perguruan Kungfu Shaolinshe Naga Putih masih terus dilakukan untuk dapat menyehatkan masyarakat serta mengabdi kepada bangsa dan negara.

Sejarah Kungfu!

Aliran-aliran kungfu (tradisionil) yang masih eksis dan berkembang sekarang umumnya bersumber dari Shaolin. Tetapi selain itu, terdapat pula aliran yang berasal dari Bu Tong (Wu Dang), Hoa San, dan lainnya.
Banyak kekeliruan yang menyamakan Wushu dengan Kung Fu. Wushu, yang beberapa tahun terakhir mulai popular, adalah “anak” dari berbagai aliran kungfu tradisionil. Wushu diciptakan dari kombinasi gerakan berbagai aliran kungfu. Jadi wushu merupakan suatu gerakan-gerakan yang telah distandarisasikan. Wushu lebih menonjolkan aspek oleh raga, keindahan, akrobatik, dan untuk tujuan show/pertunjukan. Gerakan-gerakan wushu bukan dimaksudkan untuk aspek bela diri.

Sedangkan kungfu tradisionil (Traditionil Chinese Martial Art), merupakan aliran yang telah ada dan berkembang sejak ratusan dan atau bahkan ribuan tahun lalu. Yang lebih luas lagi manfaatnya. Selain untuk tujuan olah raga , bela diri, keindahan , kungfu juga merupakan sarana untuk melatih karakter. Jadi merupakan suatu “Way of Life / Jalan Hidup.” Karena dalam kungfu, tujuan akhir yang harus dapat dicapai ialah untuk dapat “menaklukan diri sendiri,” maksudnya kita harus dapat mengalahkan sifat-sifat buruk yang ada dalam diri kita. Jadi amatlah pas slogan kungfu yang bunyinya : “Menaklukan orang lain adalah mudah, menaklukan diri sendiri amatlah susah”.

Apabila melihat dari gerakan-gerakannya, kungfu dapat dikategorikan kedalam dua aliran besar. Aliran eksternal dan aliran internal. Yang masuk kedalam aliran eksternal misalnya aliran Pek Ho (Bangau Putih), aliran Lo Han, aliran Keluarga Hung, aliran Ngo Cho , Wing Chun, dan sebagainya. Sedangkan yang masuk kategori aliran internal ialah Tai C’hi, Hsing Yi, Pa Kua.

Sebenarnya pada tingkat akhir / tinggi, tujuan kedua aliran ini sama. Kalau aliran eksternal, mulai melatih gerakan-gerakan dengan penuh tenaga dan akhirnya akan mendapatkan tenaga dalam. Aliran internal sebaliknya, dimulai dari gerakan-gerakan lebih lembut dan tujuan akhirnya juga sama yaitu memperoleh tenaga dalam.

Pada era digital ini, dimana semuanya serba instant, banyak orang yang juga menerapkan sistem secepat kilat dalam belajar dan berlatih kungfu. Sayangnya cara ini amatlah tidak tepat dan keliru besar. Karena untuk mendapatkan hasil yang benar dan tepat, diperlukan proses. Proses ini tidak dapat dilakukan dalam sekejap. Dengan berlatih secara tekun dan intensif, paling cepat, diperlukan waktu dua sampai tiga tahun baru dapat menguasai kungfu.

Hal lain yang turut membuat kerancuan ialah menjamurnya berbagai “aliran” baru dalam kungfu. Padahal, aliran-aliran besar yang ada sampai sekarang, merupakan suatu sistem yang diciptakan oleh para guru besar yang diakui oleh masyarakat dan telah teruji sepanjang sejarahnya. Jadi bukan suatu “aliran” yang dibuat oleh individu-individu yang merasa dan menganggap dirinya sebagai guru besar.
Oleh : irwansyah pm.
Untuk informasi yang lebih jelas kunjungi saya di             
http://pesonapendidikan-motung.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar